Cerita Sex Tebaru nikmatnya ngentot dengan temn om ku, om nikmat kontol besar, cerita dewasa dengan om temanku, di gauli paman temnku, aku di perkosa om temanku, cerita sex terbaru, ngentot bokep terbaru, cerita sex bergambar.
Aku diundang oleh temenku untuk hadir di pesta ultahnya yang ke 17 di satu malming. Meriah banget pestanya. Gak ada makan malem, cuma disediain banyak kue2 dan minuman non alkohol. Potong kue merupakan acara puncak malem itu, setelah itu acara bebaslah. "Nez, kamu dateng ma siapa", tanya temenku. "Sendiri aja". "Kukenalin ma om ku ya, jadi kamu ada temennya buat turun". Om temenku keren juga orangnya, ganteng pula, badannya tegap dibalut pakean santai. Dia segera menarikku ke pojok untuk ngobrol sambil makan kue dan minum soda.
ML dengan om om "Namanya Inez ya, kamu temennya ponakanku ya". "iya om". "Kamu seumuran ma ponakanku, wah masi abg banget ya". "Napa, om suka ya ma abg", ganggu ku sambil ketawa. "Ya sukalah, palagi ma abg kaya kamu, cantik dan sexy lagi". "Sexy apanya om, Inez kurus gini". "Tu bukan kurus namanya Nez tapi langsing, abg seumuran kamu kan memang langsing2. Yuk turun, tu dah rame". Aku nemeni dia turun, gerakin badanku sambil senyum2 mandangi wajah gantengnya ditengah hingar bingarnya musik. si om pada beberapa kesempatan selalu mencium pipiku. "Ih, om genit, cium2 melulu". "Napa, kamu gak suka ya cuma kucium pipinya". Mendadak dia memelukku dan mencium bibirku. Aku kaget juga ma agresivitasnya, tapi kunikmati aja kuluman bibirnya di bibirku, kayanya penuh napsu si om nyium bibirku. Aku tersipu waktu dia melepas bibirnya dari bibirku, segera aku menuju ketempat ku duduk tadi.
Dia mengikutiku sambil membawa 2 gelas minuman soft drink. "Pinter kamu ciumannya Nez, dah biasa ya. Siapa tu yang suka ngulum bibir mungil kamu". "Mo tau aja atau mo tau banget si om", sengaja aku gak jawab pertanyaannya. Dia malah mendekat, memeluk dan mengulum bibirku lagi. "Wah om maen nyosor Inez aja ni", kudengar temenku mendekat sambil tertawa. "Abisnya Ineznya cantik si", jawab si om. “Om, tu apanya ... (nama temenku gak usah disebut deh ya) si”. “Aku kakak tiri bokapnya. Aku yang arrange pesta ini buat dia”. “Wah masi kaya anak muda aja, badan om atletis banget, gak gendut model om2 pada umumnya". “Lelaki kan juga mesti jaga penampilan, gak prempuan aja kan”.
Musik berganti dengan musik yang lembut. “Om turun lagi yuk”. Kali ini aku yang ngajakin, dia meluk aku erat sekali. Telingaku diciumnya sampe aku menggelinjang, terus ciumannya turun ke leherku, aku makin menggelinjang. "Om geli", bisikku. "Tapi suka kan". Aku gak menjawab, kembali dia mencium
leherku sehingga aku kembali menggelinjang. "Aaaah om", aku hanya bisa mendesah. Sampe acara slesai dia terus nempelin aku. “Nez, kamu pulang ikutan om ku ja, dia searah kok sama kos kamu. Om anterin Inez dulu ya, dah tengah malem soalnya”, temenku tersenyum sambil menjabat tanganku. “Mau aku anter pulang Nez”. “Bole, kalo gak ngerepotin om”. “Buat abg secantik kamu apa si yang repot”. Aku digandengnya menuju ke tempat parkir. “Om, Inez males pulang deh”. “Lo napa”. “Di kos gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang nemenin Inez ngobrol”. “O gitu, kamu mo ikut aku ke apartmen?" “Kan ada keluarga om". "Ku tinggal sendiri kok Nez, blon ada keluarga" "iya deh, mau om”. “Gak takut
kan ma aku”. “Mangnya om mo makan Inez”. “Mau makan bagian2 tertentu dibadan kamu”. "Ih si om, bisa aja”. Sepanjang perjalanan ke apartmen dia canda2 aja bikin seger suasana. “Om, Inez suka deh lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi badannya. Om sering maen ma abg
ya”. “Sesekali ja Nez, kalo ada yg seksi kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku”. Aku diem saja, tapi tangannya mulai mengelus2 pahaku. "Pasti temen aku dah om garap juga ya". Dia cuma tersenyum. cerita sex terbaru 2017 ml dengan om om
Sesampainya di apartmen, dia langsung parkir mobil di basement di lot yang diperuntukkan buat dia. Aku digandeng ke lift dan lift melumcur ke lantai 40, dimana dia tinggal. Di lift aku dipeluk dan pipiku diciumnya. “Oom”, aku hanya melenguh, dia memperat pelukannya ke aku. Di apartmentnya, aku cukup lama berdiri di balkon menatap kerlap kerlip lampu kota. Dia memelukku dari belakang sambil mencium kudukku. Aku menggelinjang, kubiarkan tangannya yang mulai mengelus toketku dari luar t shirtku. “Ooom”, lenguhku ketika toket imutku mulai diremas2. Aku menggeser2kan pantat ke selangkangannya. Kontolnya dah mengejang dengan kerasnya. “Ih, om dah ngaceng ya”, kataku sambil terus menggeser2kan pantatku ke kekontolnya. dia makin gemes meremes2 toketku. “Om dah pengen ya, masuk yuk”. cerita sex dewasa om om
Di sofa aku langsung melepas pakean luarku. "Wah baru seumur segini kamu dah liar banget Nez, aku seneng ja dapet abg yang liar kaya kamu gini, pasti nikmat banget dientotinnya". "Ih om vulgar banget ngomongnya". Dia mengeluarkan 2 soft drink dari lemari es. Dia melotot melihat aku dengan daleman bikini yang minim dan tipis. cd bikini model g string itu gak bisa menutup selangkanganku dengan sempurna “Nez, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin”, dia tinggal memakai celana panjangnya saja. Bajunya dah dilepas. Akupun duduk membelakanginya. Dia mulai memijit pelan keningku dari belakang. Dari kening turun ke kuduk. Aku hanya terpejam saja menikmati pijitannya, turun lagi ke anak sekolah
pundak. “Enak om”, memangnya om pernah jadi tukang pijit ya”, godaku. Dia diam saja, tapi tangannya meluncur ke toketku. Jarinya kembali menelusuri toketku, dielus2 dengan lembut. Aku terdiam, napasku mulai memburu terengah. Jari diselipkan ke braku dan mengkilik2 pentilku. Pentilku langsung mengeras, “Ooom”, lenguhku. Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang bidang. Dia kembali menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja diremes2, sehingga napsuku makin berkobar.
Kemudian dia minta aku berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Aku gak perlu menunggu lebih lama, dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulum, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku segera turun mencari kontolnya. Kuusap2, terasa sekali kontolnya sudah
ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangnya kubuka, kaitan celananya kubuka. Dia berdiri sehingga celana panjangnya meluncur ke lantai. kontolnya yang besar panjang itu nongol dari bagian atas CDnya yang mini. Aku terbelalak melihat kontolnya segede itu. "Napa Nez". "baru sekali ini Inez liat kont ol segede om punya". cerita sex sma di: ceritasexbaru.club
Kami segera bergelut. Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kontolnya. “om keras banget, gede lagi”, kataku sambil jongkok didepannya, melepas cdnya dan menciumi kontolnya dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Aah Nez, kamu pinter banget bikin aku nikmat”, erangku. “aaaduuuuuhh. Nez...enak banget emutanmu, masi abg gini tapi pinter banget nyeponginnya”. kontolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulut, kukulum dan kuisep2. Kepalaku mengangguk2 keluar masukkan kontolnya di mulutku. Kemudian kontolnya kukocok2, kupijit kenceng dibagian pangkalnya sehingga kepalanya seperti membengkak berwarna kemerahan, sambil terus q pijit pangkalnya, kepalanya kukocok2 sampe dia membelalak dan ber ah uh ria, "Neeeezzzzz......"
Akhirnya dia gak tahan lagi. Aku dibopong ke kamar. Aku dibaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketku tangan satunya nyelip ke balik cd bikiniku yang g string itu. Otomatis pahaku mengangkang, sehingga dia dengan mudah mempermainkan jembut alusku. “Om, geli”. “geli apa nikmat Nez”. “Dua2nya om”. Tangannya menyusup ke punggungku sambil mengecup bibirku. Tali pengikat braku ditarik sehingga toketku yang menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini ditarik dengan mulutnya sehingga lepaslah semua penutup yang minim dari tubuhku. “Nez kamu napsuin banget deh”.
Dia langsung saja menindihku. Kontolnya diarahkan ke belahan memekku yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu dia menekan kontolnya sehingga kepala kontolnya mulai menerobos masuk memekku. Aku mengerang keenakan sambil memeluk punggungnya. Dia kembali menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga kepala kontolnya masuk memekku makin dalam dan bless, kontolnya sudah masuk setengahnya kedalam memekku. “Aah, om nikmat banget om”, erangku sambil mencengkeram punggungnya. Kedua kaki kulingkarkan di pinggangnya sehingga kont ol besarnya langsung ambles
semuanya di memekku. “Om, ssh, enak om, terusin”, erangku. Aku menggeliat2 ketika dia mulai mengeluarmasukkan kontolnya di memekku. Aku mengejang2kan memekku meremes2 kontolnya yang sedang keluar masuk itu. “Nez, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah pinter cerita seks ngentot
ngeladenin napsuku”, erangnya. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku, dengan menggebu2 bibirku dilumatnya. Aku mengiringi permainan bibirnya dengan membalas mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepat dan keras, aku menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya kontolnya di memekku. Setiap kali dia menancapkan kontolnya dalam2 aku melenguh keenakan. Terasa banget kontolnya menyesaki seluruh memekku sampe kedalem. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kontolnya. Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memekku. Kenikmatan terus berlangsung selama dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk, akhirnya aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan kukangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk memekku dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian aku memeluk punggungnya makin keras, “Om, Inez mau nyampe om”. “Kita bareng ya Nez”, katanya sambil mempercepat enjotannya. “Om, gak tahan lagi om, Inez nyampe om,aakh”, jeritku saking nikmatnya. Kakiku kembali melingkar di pinggangnya sehingga kontolnya
nancep dalam sekali di memekku. memekku otomatis mengejang2 ketika aku nyampe sehingga bendungan pejunya bobol juga. “Akh Nez, aku ngecret Nez, akh”, dia mengerang sambil mengecretkan pejunya beberapa kali di memekku.
Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kontolnya masih tetep nancep di memekku. Aku menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, dia mencabut kontolnya dari memekku. kontolnya berlumuran lendir memekku dan pejunya sendiri. Dia
berbaring disebelahku. “Nez, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entot”, katanya sambil mengelus2 pipiku. “Inez mo kok tinggal sama om, biar om gak usah repot cari abg kalo pengen ngen tot. Udah tersedia di rumah”, kataku sambil tersenyum. Dia diam saja. “Om, Inez ngantuk dan cape”. “Ya udah, tidur jaNez, besok kita tempur
lagi”. Dia mematikan lampu dan tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut bertlanjang bulet. ml nikmat ngentot dewasa terbaru xxx
Hari sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, “Om, Inez laper om”. “Iya Nez, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih, Mandi dulu yuk” . Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Dia duduk di toilet dan aku duduk dipangkuannya dan dia mengusap2 pahaku, “Kamu cantik sekali, Nez”. "Kalo cantik mah Inez dari kecil om", dia senyum2 aja mendengar candaku. Tangannya pindah ke bukit memekku mempermainkan jembutku yang alus. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku. “geli om”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya. Segera dia meremes2 toketku. ”toket kamu imut, Nezi”. “om suka kan”. “ya Nez, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes2 toketku. Dia kemudian mencium bibirku. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi.
Kami saling mengeringkan badan, dengan masih bertelanjang bulet, dia menyiapkan sarapan buat kita ber 2. "Cuma ada mi instan, Nez”. “Ya boleh om, Inez suka kok apa aja, asal om yang sediain”. “Ih manjanya”. “Tapi om suka kan Inez manja2 ma om”. “Suka banget Nez”. “Inez tinggal ma om ya, boleh ya om”. “Nanti aku dituduh melarikan anak dibawah umur lagi, kan repot kalo dilaporkan polisi sgala. Inez bole kok kapan aja mo nginep disini”. Aku diem saja, dia melihat ada raut kekecewaan diwajahnya. “Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya mi instannya”. Aku kembali tersenyum. "Na gitu dong senyum, kamu memang cantik sekali Nez biar tanpa riasan sama sekali tapi tampak cantik segar dan muda sekali. aku langsung on lagi ngeliatnya". Aku diem aja, kayanya abis makan bakal lanjut ronde kedua ni. Segera dia menyiapkan sarapan. “Kamu mo minum apaan Nez, ada teh kopi atau susu. Kalo susu mah kamu dah punya ya, biar imut juga”. “Oom”, kataku manja. Dia nyiapin teh manis ja buat aku dan dia. Setelah mi instannya mateng, dia tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan penedap rasa. “Om enak banget mi kuah bikinan om, Inez gak bisa bikin mi seenak ini”. “Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi”. “enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga Inez dah kenyang”. “semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga ya”. “O kalo yang itu masi pengen berkali2 lagi”. “Haah, berkali2 lagi”. “Iya om, abis nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om, kan om bilang dah on liatin Inez”.
Di kamar, aku sudah berbaring diranjang. kontolnya yang belum diapa2in sudah ngaceng berat. Dia segera mengecup bibirku, beralih ke leherku dan kemudian turun ke toketku. toketku diremes2, aku terengah, napsuku berkobar lagi. pentilku diemut2 sambil diremasnya toketku. Tangan satunya menjalar kebawah, mengelus jembutku dan mengilik2 itilku. “aakh om, pinter banget ngerangsang Inez”, erangku sambil mengangkangkan pahaku supaya kilikannya di itilku makin terasa. Kilikan di itilku membuat aku makin liar. Tanganku mencari kontolnya, kuremes dan kepalanya kukocok2. Aku bangkit. kontolnya yang tegak berdiri dengan kerasnya langsung kuraih dan kujilati. Pertama cuma kepalanya yang
kumasukkan ke mulut dan kuemut2. dia meraih pantatku dan menarik aku menelungkup diatasnya dengan posisi terbalik. dia mulai menjilati memekku, aku menggelinjang setiap kali dia mengecup bibir memekku. Dengan kedua tangannya, dia membuka memekku pelan2, dia menjilati bagian dalam bibir
memekku. Aku melepaskan emutan di kontolnya dan mengerang hebat, “om aakh”. Pantatku menggelinjang ketika mulutnya melekat erat di memekku. “Terus om aakh”, erangku lagi. itilku yang menjadi sasaran berikutnya, aku makin mengerang keenakan. memekku makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya aku udah napsu banget. Cukup lama dia mengemut itilku dan akhirnya “Om, Inez nyampe om, aakh”, erangnya. “om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat begini om”.
Aku memutar badanku kesamping dan berbaring disebelahnya. dia mencium bibirku. Kemudian aku dinaikinya, dia menancapkan kontolnya kememekku dan didorongnya masuk pelan2, “Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh”, erangku merasakan nikmatnya kontolnya nancep lagi di memekku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk, ketika sudah nancep kira2 separonya, dia menggentakkan pantatnya kebawah sehingga langsung aja kontolnya ambles semuanya di memekkua. “Om, aakh”, erangku penuh nikmat. dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirku sampe akhirnya, “Om, Inez nyampe lagi om, ooh”, aku mengejang2 saking nikmatnya. memekku otomatis ikut mengejang2. Dia meringis2 keenakan karena kontolnya diremes2 memekku dengan keras, tapi dia masih perkasa.
Kemudian dia mencabut kontolnya dan minta aku nungging. Dia menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilati dan mengusapi pantatku. Mulutnya terus merambat ke selangkanganku. Aku mendesis merasakan sensasi waktu lidahnya menyapu naik dari memek ke arah pantatku. Kedua jarinya membuka bibir memekku dan dia menjulurkan lidah menjilati bagian dalem memekku. Aku makin mendesah gak karuan, tubuhku menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, dia dengan cepat mengganti lidah dengan kontolnya. Aku menahan napas sambil menggigit bibir ketika kon tol besarnya kembali nancep di memekku. “Om”, erangku ketika akhirnya kontolnya ambles semuanya di memekku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat dan keras. Aku kembali mendesah2 saking enaknya. toketku diremes2 dari belakang sambil enjotan kontolnya jalan terus.
Ditengah kenikmatan, dia mengganti posisi lagi, dia duduk di kursi dan aku duduk dipangkuannya membelakanginya. kontolnya sudah nancep semuanya lagi di memekku. Aku menolehkan kepalaku sehingga dia langsung melumat bibirku. Aku semakin cepat menaik turunkan badanku sambil terus ciuman dengan liar. Dia gak bosen2nya ngeremes toketku. Pentilku yang sudah keras itu diplintir2. Gerakanku makin liar saja, aku makin tak terkendali menggerakkan badanku, kugerakkana badan turun naik sekuat tenaga sehingga kontolnya nancep dalem banget. “Om Inez dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget”, erangku. Tau aku udah mau nyampe, aku mengangkat badanku dari pangkuannya
sehingga kontolnya yang masih perkasa lepas dari memekku. “Kok brenti om”, tanyanya protes.
cerita sex dewasa 18 tahunAku ditelentangkan lagi diranjang, dia naiki aku dan kembali menancepkan kontolnya kedalam memekku. Dengan sekali enjot, kontolnya sudah ambles semuanya. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat. memekku mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolnya, tandanya aku dah hampir nyampe. Dia makin gencar mengenjotkan kontolnya, dan “Om, Inez nyampe om, akh”, jeritku. Diapun merasakan remesan memekku karena nyampe. enjotannya makin cepat saja sehingga akhirnya, “Neeezz…” dia berteriak menyebut namaku dan pejunya ngecret dengan derasnya di memekku. “Om, nikmat banget ya, lagi ya om”, tanyanya. “istirahat dulu ya Nez, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu”, jawabku. Dia mencabut kontolnya dan terkapar disebelahku. Tak lama kemudian kami kembali terlelap karena lemes dan nikmat.
Aku terbangun, dah ampir tengah hari. Kedengeran suara shower menggerojok dari kamar mandi didalam kamar tidurnya yang tidak ditutup pintunya. Keluar dari kamar mandi dia meliat aku dah bangun, “enak banget tidurnya Nez”. “Inez cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Inez”. “Abis bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari makan gak, aku laper”. “Inez juga laper om, mi instannya dah abis buat maen tadi pagi, kudu diisi batere baru ni, pasti om masi mau maen ma I(nez lagi kan”. “Tau aja kamu, dah mandi sana”. “Inez gak bawa ganti om, masak pake baju yang semalem”. “Mo pake bajuku, kegedean gak”. tubuhku imut, sehingga kalo pake pakeannya pastinya lah kedodoran. “Gini deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu. Aku anter kamu
pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan”. “Inez tapi masi mo disini om”. “Boleh, kamu boleh ja disini selama kamu mau, tapi kan kamu gak mo pake baju yang semalem”. Aku segera masuk kamar mandi membersihkan diri, selesai mandi aku mengenakan pakean yang semalem, dalemanku gak kupake, cuma dimasukkan kantong plastik. “Yu om, buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem”. Kos an ku gak jauh dari apartmentnya. “Om, brentinya jauhan dari kos ya, ntar keliahatan ma yang laen”. Dia berhenti dibawah pohon rindang, aku segera menenteng kantong plastik yang berisi dalemannya menuju kosan ku.
Cukup lama dia menungguku, aku keluar lagi cuma bercelana pendek dan memakai tanktop. “Kamu tu seksi sekali deh Nez, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik”. “Kalo gak pake apa2?” “Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?”. “Terserah om aja, abis makan Inez om makan lagi kan”. “So pasti lah, kan kata kamu kita mo isi bensin buat ronde berikutnya”. Dia menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kita puter2 saja disana mencari makan. “Nez kamu mo aku beliin pakean?” “Gak ah om, pakean Inez cukup kok biar gak banyak juga”. Akhirnya dia mengajakku makan pasta di satu resto pasta Itali. Aku doyan banget makan pasta, kumakan semua yang dia pesan dengan lahapnya. “Wah ngisi bensinnya banyak banget Nez”. “Biar siap om kerjain lagi”.
Pulang makan, aku berbaring diranjang dan diau duduk disebelahku. “Nez, aku dah napsu lagi liat badan kamu”. Langsung kulirik daerah kontolnya, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng karena kelihatan menggelembung. Dia mengelus2 punggungku, terus pindah mengelus pahaku, merayap makin dalam sehingga menggosok memekku dari luar celana pendekku. “Gak berasa om, lepasin dong pakean Inez”. Dia membuka kancing celana pendekku dan dilorotkan, aku membantu dengan mengangkat pantatku keatas. Aku mengangkangkan pahaku sehingga jarinya menggosok2 belahan memekku dari luar cd. “Ssh om”, erangku. terus saja dia mengelus belahan memekku dari luar cd ku. Dia mulai menjilati
pahaku, jilatannya perlahan menjalar ketengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd ku yang disingkirkan dengan jarinya, lalu menyentuh bibir memekku. Bukan hanya bibir memekku yang kujilati, tapi lidahnya juga masuk ke liang memekku. Dia terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya napsuku.
Sesaat kemudian, dia melepas cd ku. Kembali terpampang dengan jelas memekku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Dia mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut alus. Sementara tangannya yang satunya mulai naik ke toketku, menyusup ke dalam tanktopku, kemudian kebalik braku kemudian
meremas toketku dengan gemas. Dia menghembus2 telingaku. Aku hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Dia makin getol, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus memekku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan braku dah dilepasnya sehingga dia dapat
melihat jelas toketku dengan pentil yang sudah mengeras. Tak lama kemudian cd ku pun menyusul dilepaskan, aku dah tlanjang bulet siap menampung kontolnya lagi didalem memekku. Aku merasakan kon tol keras di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Dia sangat bernafsu melihat toketku, dia meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilku. Ketika dia menciumi leherku, nafasnya sudah memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai kecupan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasannya pada toketku mengencang atau jarinya mengebor memekku lebih dalam. Kecupannya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulitku yang
dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumi aku dengan gemas dan melumat bibirku. Mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahnya pun turut beradu dengan lidahku.
Kami larut dalam birahi, setelah puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas pakeannya. Maka menyembullah kontolnya yang sudah ngaceng dari tadi. Aku tetep saja melihat takjub pada kontolnya yang begitu besar dan berurat, “Om, Inez belum pernah melihat kon tol sebesar dan sepanjang kon tol om”. Akupun pelan-pelan meraih kontolnya, tanganku tak muat menggenggamnya. “Ayo Nez, emutin kontolku”. Dia mengarahkan kontolnya dari genggamanku ke mulutku. aku terus
memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain mengemut aku mengocok ataupun memijati biji pelirnya. “Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman yah”, katanya menikmati emutannya, sementara tangannya yang bercokol di toketku sedang asyik memelintir dan memencet pentilku. Tangan kanannya tetap saja mempermainkan memek dan itilku. Aku
menggelinjang gak karuan, tapi kontolnya tetap saja kuemut. Aku hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutku penuh dengan kontolnya yang besar.
“Nez, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu lagi”, katanya sambil menelentangkan aku, dia mengambil posisi ditengah kangkanganku, kontolnya yang besar dan keras diarahkan ke memekku yang sudah makin basah. Aku menggeliat2 ketika merasakan betapa besarnya
kontolnya yang menerobos masuk memekku pelan2. memekku berkontraksi kemasukan kon tol gede itu. “Nez, memek kamu peret banget”, katanya sambil terus menekan masuk kontolnya pelan2. “abis kon tol om besar sekali. Memek Inez baru sekarang kemasukan yang sebesar kon tol om, masukin terus om,
nikmaat banget deh rasanya”, jawabku sambil terus menggeliat. Setengah kontolnya telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolnya telah ada di dalam memekku. Aku hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Dia mulai
mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena enjotannya makin lancar. Terasa memekku mengencang meremas kontolnya, nikmat banget deh. Tangannya mulai bergerilya ke arah toketku. toket ku diremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolnya di memekku. Aku hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulku mengikuti goyangan pinggulnya. kontolnya terus saja dikeluar masukkan mengisi seluruh relung memekku. Sambil mengenjotkan kontolnya, dia mengemut pentilku yang keras dengan lembut. Dimainkannya pentil kananku dengan lidahnya, namun seluruh permukaan bibirnya membentuk huruf O dan melekat di toketku. Ini semua membuat aku mendesah lepas, tak tertahan lagi. Dia mulai mempercepat enjotannya. Aku makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, aku menjambak rambutnya, “Aaahhh om, Inez nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutku. Aku udah nyampe. Tanganku yang menjambak rambutnya itu pun terkulai lemas.
Dia makin intens mengenjotkan kontolnya. Bibirku yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun dilumat, dan aku membalasnya dengan lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kanannya tetap berada ditoketku, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilku. Terasa memekku mencengkeram kon tol gedenya. “Uhhh,” dia mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolnya menghujam keras ke dalam memekku, mengiringi muncratnya pejunya. Tepat saat itu juga aku memeluknya erat sekali, mengejang, dan menjerit, “Aahhh”. Kemudian pelukanku melemas. Aku nyampe untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya
pejunya.
Setelah dengusan napas mereda, dia mencabut kontolnya dari memekku dan terkapar disebelahku. “om, kon tol om lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng jadi gede banget. Bener kata temen Inez, makin gede kon tol yang masuk, makin nikmat rasanya”, kataku sambil menguap. Tak lama kemudian aku
kembali terlelap. Aku terbangun karena hpku bunyi, message dari temenku ngingetin kalo akan kumpul malem ini untuk blajar bersama. “Dari sapa Nez”. “temen om, ngingetin buat blajar bersama malem ini. Udahan deh nikmatnya ya om, kapan Inez ngerasain nikmat kaya gini lagi om”. “Kapan aja kamu mau, aku siap kok Nez, aku juga nikmat banget deh ngentotin kamu. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entotin”. Aku bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Gak lama kemudian aku sudah keluar dari kamar mandi dan gilirannya untuk membersihkan diri. Setelah rapi berpakaian, dia
mengantarkan aku kembali ke kos, aku mengambil buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama. Dia mau mengantarkan aku tapi kerna deket tempat belajar bersamanya aku jalan kaki aja “Om, nanti jam 9an jemput Inez lagi ya, Inez masi pengen ngerasain nikmat ma om lagi, bole ya om”. “Ya deh, kabari aku ya”. “Nanti Inez kabari om juga deh kalo dah mo selesai blajarnya, biar om gak nunggu kelamaan”.
Jam 9, dia dah standbye dideket tempat kos ku kerna aku dah ngabari dia kalo blajarnya udah slesai. Dia mengajak aku ke pantai, menikmati udara laut yang segar. "Kamu dah makan Nez”. “Udah om, om dah makan”. “Ya udah dong sayang”. “Ih om mulai deh nggombalin Inez, pake sayang2an segala. Kok kita
kesini si om, Inez kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om”. “Bosen ditempatku terus Nez, kita ke motel aja yuk, deket sini ada kok”. Dia langsung mengarahkan mobil menuju ke motel. Mobil masuk garasi dan petugas menutup rolling doornya. Dia menggandengku naik ke lantai 2. Gak lama kemudian petugas menagih biaya kamar, dia membereskannya. Aku heran melihat banyaknya kaca sekeliling
ruang dan dilangit2. “Buat apa kaca sebanyak ini om”. “Kan sensasinya beda Nez, lagi maen sembari melihat kita yang lagi maen”. Aku membuka pakaianku dan hanya mengenakan daleman yang tipis berbaring diranjang, diapun segera melepas pakaiannya meninggalkan cd nya saja dan berbaring disebelahku.
dia mulai meremas-remas pantatku dengan gemas. setelah itu tangannya mulai menyusup ke dalam cdku dan meremas kembali pantatku. Kemudian, dia mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangannya satunya meraih memekku. “Ohh.. om,” rintihku. Jarinya dengan lincah menggosok-gosok lubang memekku yang mulai basah. Nafasku juga mulai cepat dan berat. Dia membuka cdku dan membuka lebar-lebar pahaku sehingga memekku terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tangannya. dengan sigap tangannya kembali meraih memekku dan meremasnya. dia menjilati telingaku ketika tangannya mulai bermain diitilku. Napsuku sudah tak tertahankan lagi. Aku mulai mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telingaku menambah nafsuku. Dia terus menekan-nekan itilku dari atas ke bawah. aku meracau tak karuan. “Ahh.. Shh.. om” desahku bernafsu. Jarinya dengan lihai mengggosok-gosok dan menekan itilku dengan berirama. desahanku berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak
sampai 15 menit kemudian, aku nyampe. “om, nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahku, tanganku meremas tangannya yang sedang bermain di itilku dengan bernafsu.
Dia merentangkan kedua pahaku. Dijilatnya bibir memekku, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Jilatannya menjalar ke itilku, digigitnya lembut itilku sehingga kian merangsang napsuku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksiku, dia terus menggesekan jarinya di liang memekku yang sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras terus-menerus. Aku meracau tidak beraturan. Kemudian memekku mengeluarkan cairan deras bening, aku nyampe untuk kedua kalinya. “om,oh”, lenguhnya. Dia membuka braku dan meremas toketku dengan sangat keras. Aku melenguh sakit, kemudian pentilku yang menjadi sasaran berikutnya, dipilin dan dicubit pelan. Napsuku kembali berkobar, memekku kembali membasah, “om, entotin Inez sekarang, Inez udah napsu banget om”, erangku. Diapun mencopot cdnya, kon tol besarnya sudah ngaceng berat mengangguk2. Dia menggesekkan kepala kontolnya ke bibir memekku yang sudah basah. Aku merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahnya di memekku sebelumnya hingga aku merintih keras saking nikmatnya, “Ahh! om.. Ohh.. Entotin Inez".
Dengan perlahan dia memasukkan kepala kontolnya ke dalam memekku, segera dia menyodok-nyodokkan kontolnya dengan kuat dan keras di memekku. Rasanya nikmat sekali. Dia mendesah terus-menerus karena kerapatan dan betapa enaknya memekku. kontolnya yang panjang dan besar terasa menyodok bagian terdalam memekku hingga membuatku nyampe lagi. “om, Inez nyampe lagi om, aakh nikmatnya”, erangku.
Kemudian dia membalikkan badanku yang telah lemas dan menusukkan kontolnya ke dalam memekku dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena terasa lebih menggosok dinding memekku yang masih sensitif. Akhirnya setelah menggenjotnya selama setengah jam, dia ngecret didalam memekku.
Pejunya terasa dengan kuat menyemprot dinding memekku. dia mendesah2 nikmat dan badannya mengejang-ngejang. Dia dengan kuat meremas toketku dan menarik-narik pentilku.
Setelah reda, dia berbaring di sebelahku dan menjilati pentilku. Pentilku disedot-sedot dengan gemas. Sepertinya dia ingin membuatku nyampe lagi. Tangannya kembali menjelajahi memekku, namun kali ini jarinya masuk ke dalam memekku. Dia menekan-nekan dinding memekku. Ketika sampai pada suatu titik, badanku mengejang nikmat dan dia kembali menggosok-gosok daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. itulah G-Spot. Aku tidak bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badanku mengejang dan memekku kembali berlendir. “om nikmat banget deh malem ini”, katanya. “Masi mo lagi kan sayang”. “Kalo om masi kuat ya mau aja”. Dia mencium bibirku. aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun
saling belit dan campur baur dengan liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku sampai menyentuh celah di pangkal pahaku. memekku digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang nakal. Bibirnya dilepas dari bibirku. “Hmmhhh…enak, om.” jari-jarinya tambah nakal, menusuk lubang memekku yang sudah berlendir dan mengocoknya. Aku tambah menjerit-jerit. “om…hhh…masukkin kontolnya om, Inez udah nggak tah..hhhh…hhh…”
Dia segera memposisikan dirinya diatas aku yang sudah telentang mengangkang. kontolnya ditancapkan ke memekku, aku melenguh keenakan, “om kon tol om nikmat banget deh”. Kon tol didorongnya lagi sampai mentok. “Om..oohhh..nikmatnya” jeritku. Kontolnya dikocok keluar masuk memekku. aku
mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirku tak henti-henti menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya dia ngecret. Ugh, rasanya enak bener. pejunya berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak didalam memekku. Aku sendiri sudah beberapa kali nyampe sampe memekku mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memekku membanjir…meleber di paha, betis dan pantatku. Aku menggeletak lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasku terengah-engah tak beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku. “Om, kuat banget si ngentotnya, bisa ngecrot berkali2, bikin Inez tepar aja saking lemesnya". Tapi nikmat kan". "Banget om" Setelah
bebersih, kita meninggalkan motel dan dia mengantarkan aku pulang.
Aku diundang oleh temenku untuk hadir di pesta ultahnya yang ke 17 di satu malming. Meriah banget pestanya. Gak ada makan malem, cuma disediain banyak kue2 dan minuman non alkohol. Potong kue merupakan acara puncak malem itu, setelah itu acara bebaslah. "Nez, kamu dateng ma siapa", tanya temenku. "Sendiri aja". "Kukenalin ma om ku ya, jadi kamu ada temennya buat turun". Om temenku keren juga orangnya, ganteng pula, badannya tegap dibalut pakean santai. Dia segera menarikku ke pojok untuk ngobrol sambil makan kue dan minum soda.
Cerita Sex Di Empat Om Temanku
ML dengan om om "Namanya Inez ya, kamu temennya ponakanku ya". "iya om". "Kamu seumuran ma ponakanku, wah masi abg banget ya". "Napa, om suka ya ma abg", ganggu ku sambil ketawa. "Ya sukalah, palagi ma abg kaya kamu, cantik dan sexy lagi". "Sexy apanya om, Inez kurus gini". "Tu bukan kurus namanya Nez tapi langsing, abg seumuran kamu kan memang langsing2. Yuk turun, tu dah rame". Aku nemeni dia turun, gerakin badanku sambil senyum2 mandangi wajah gantengnya ditengah hingar bingarnya musik. si om pada beberapa kesempatan selalu mencium pipiku. "Ih, om genit, cium2 melulu". "Napa, kamu gak suka ya cuma kucium pipinya". Mendadak dia memelukku dan mencium bibirku. Aku kaget juga ma agresivitasnya, tapi kunikmati aja kuluman bibirnya di bibirku, kayanya penuh napsu si om nyium bibirku. Aku tersipu waktu dia melepas bibirnya dari bibirku, segera aku menuju ketempat ku duduk tadi.
Dia mengikutiku sambil membawa 2 gelas minuman soft drink. "Pinter kamu ciumannya Nez, dah biasa ya. Siapa tu yang suka ngulum bibir mungil kamu". "Mo tau aja atau mo tau banget si om", sengaja aku gak jawab pertanyaannya. Dia malah mendekat, memeluk dan mengulum bibirku lagi. "Wah om maen nyosor Inez aja ni", kudengar temenku mendekat sambil tertawa. "Abisnya Ineznya cantik si", jawab si om. “Om, tu apanya ... (nama temenku gak usah disebut deh ya) si”. “Aku kakak tiri bokapnya. Aku yang arrange pesta ini buat dia”. “Wah masi kaya anak muda aja, badan om atletis banget, gak gendut model om2 pada umumnya". “Lelaki kan juga mesti jaga penampilan, gak prempuan aja kan”.
Musik berganti dengan musik yang lembut. “Om turun lagi yuk”. Kali ini aku yang ngajakin, dia meluk aku erat sekali. Telingaku diciumnya sampe aku menggelinjang, terus ciumannya turun ke leherku, aku makin menggelinjang. "Om geli", bisikku. "Tapi suka kan". Aku gak menjawab, kembali dia mencium
leherku sehingga aku kembali menggelinjang. "Aaaah om", aku hanya bisa mendesah. Sampe acara slesai dia terus nempelin aku. “Nez, kamu pulang ikutan om ku ja, dia searah kok sama kos kamu. Om anterin Inez dulu ya, dah tengah malem soalnya”, temenku tersenyum sambil menjabat tanganku. “Mau aku anter pulang Nez”. “Bole, kalo gak ngerepotin om”. “Buat abg secantik kamu apa si yang repot”. Aku digandengnya menuju ke tempat parkir. “Om, Inez males pulang deh”. “Lo napa”. “Di kos gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang nemenin Inez ngobrol”. “O gitu, kamu mo ikut aku ke apartmen?" “Kan ada keluarga om". "Ku tinggal sendiri kok Nez, blon ada keluarga" "iya deh, mau om”. “Gak takut
kan ma aku”. “Mangnya om mo makan Inez”. “Mau makan bagian2 tertentu dibadan kamu”. "Ih si om, bisa aja”. Sepanjang perjalanan ke apartmen dia canda2 aja bikin seger suasana. “Om, Inez suka deh lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi badannya. Om sering maen ma abg
ya”. “Sesekali ja Nez, kalo ada yg seksi kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku”. Aku diem saja, tapi tangannya mulai mengelus2 pahaku. "Pasti temen aku dah om garap juga ya". Dia cuma tersenyum. cerita sex terbaru 2017 ml dengan om om
Sesampainya di apartmen, dia langsung parkir mobil di basement di lot yang diperuntukkan buat dia. Aku digandeng ke lift dan lift melumcur ke lantai 40, dimana dia tinggal. Di lift aku dipeluk dan pipiku diciumnya. “Oom”, aku hanya melenguh, dia memperat pelukannya ke aku. Di apartmentnya, aku cukup lama berdiri di balkon menatap kerlap kerlip lampu kota. Dia memelukku dari belakang sambil mencium kudukku. Aku menggelinjang, kubiarkan tangannya yang mulai mengelus toketku dari luar t shirtku. “Ooom”, lenguhku ketika toket imutku mulai diremas2. Aku menggeser2kan pantat ke selangkangannya. Kontolnya dah mengejang dengan kerasnya. “Ih, om dah ngaceng ya”, kataku sambil terus menggeser2kan pantatku ke kekontolnya. dia makin gemes meremes2 toketku. “Om dah pengen ya, masuk yuk”. cerita sex dewasa om om
Di sofa aku langsung melepas pakean luarku. "Wah baru seumur segini kamu dah liar banget Nez, aku seneng ja dapet abg yang liar kaya kamu gini, pasti nikmat banget dientotinnya". "Ih om vulgar banget ngomongnya". Dia mengeluarkan 2 soft drink dari lemari es. Dia melotot melihat aku dengan daleman bikini yang minim dan tipis. cd bikini model g string itu gak bisa menutup selangkanganku dengan sempurna “Nez, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin”, dia tinggal memakai celana panjangnya saja. Bajunya dah dilepas. Akupun duduk membelakanginya. Dia mulai memijit pelan keningku dari belakang. Dari kening turun ke kuduk. Aku hanya terpejam saja menikmati pijitannya, turun lagi ke anak sekolah
pundak. “Enak om”, memangnya om pernah jadi tukang pijit ya”, godaku. Dia diam saja, tapi tangannya meluncur ke toketku. Jarinya kembali menelusuri toketku, dielus2 dengan lembut. Aku terdiam, napasku mulai memburu terengah. Jari diselipkan ke braku dan mengkilik2 pentilku. Pentilku langsung mengeras, “Ooom”, lenguhku. Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang bidang. Dia kembali menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja diremes2, sehingga napsuku makin berkobar.
Kemudian dia minta aku berbalik sehingga kami duduk berhadapan. Aku gak perlu menunggu lebih lama, dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulum, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku segera turun mencari kontolnya. Kuusap2, terasa sekali kontolnya sudah
ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangnya kubuka, kaitan celananya kubuka. Dia berdiri sehingga celana panjangnya meluncur ke lantai. kontolnya yang besar panjang itu nongol dari bagian atas CDnya yang mini. Aku terbelalak melihat kontolnya segede itu. "Napa Nez". "baru sekali ini Inez liat kont ol segede om punya". cerita sex sma di: ceritasexbaru.club
Kami segera bergelut. Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kontolnya. “om keras banget, gede lagi”, kataku sambil jongkok didepannya, melepas cdnya dan menciumi kontolnya dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Aah Nez, kamu pinter banget bikin aku nikmat”, erangku. “aaaduuuuuhh. Nez...enak banget emutanmu, masi abg gini tapi pinter banget nyeponginnya”. kontolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulut, kukulum dan kuisep2. Kepalaku mengangguk2 keluar masukkan kontolnya di mulutku. Kemudian kontolnya kukocok2, kupijit kenceng dibagian pangkalnya sehingga kepalanya seperti membengkak berwarna kemerahan, sambil terus q pijit pangkalnya, kepalanya kukocok2 sampe dia membelalak dan ber ah uh ria, "Neeeezzzzz......"
Akhirnya dia gak tahan lagi. Aku dibopong ke kamar. Aku dibaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketku tangan satunya nyelip ke balik cd bikiniku yang g string itu. Otomatis pahaku mengangkang, sehingga dia dengan mudah mempermainkan jembut alusku. “Om, geli”. “geli apa nikmat Nez”. “Dua2nya om”. Tangannya menyusup ke punggungku sambil mengecup bibirku. Tali pengikat braku ditarik sehingga toketku yang menantang untuk diremas dan dikenyot pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini ditarik dengan mulutnya sehingga lepaslah semua penutup yang minim dari tubuhku. “Nez kamu napsuin banget deh”.
Dia langsung saja menindihku. Kontolnya diarahkan ke belahan memekku yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu dia menekan kontolnya sehingga kepala kontolnya mulai menerobos masuk memekku. Aku mengerang keenakan sambil memeluk punggungnya. Dia kembali menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga kepala kontolnya masuk memekku makin dalam dan bless, kontolnya sudah masuk setengahnya kedalam memekku. “Aah, om nikmat banget om”, erangku sambil mencengkeram punggungnya. Kedua kaki kulingkarkan di pinggangnya sehingga kont ol besarnya langsung ambles
semuanya di memekku. “Om, ssh, enak om, terusin”, erangku. Aku menggeliat2 ketika dia mulai mengeluarmasukkan kontolnya di memekku. Aku mengejang2kan memekku meremes2 kontolnya yang sedang keluar masuk itu. “Nez, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah pinter cerita seks ngentot
ngeladenin napsuku”, erangnya. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku, dengan menggebu2 bibirku dilumatnya. Aku mengiringi permainan bibirnya dengan membalas mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepat dan keras, aku menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya kontolnya di memekku. Setiap kali dia menancapkan kontolnya dalam2 aku melenguh keenakan. Terasa banget kontolnya menyesaki seluruh memekku sampe kedalem. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kontolnya. Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di memekku. Kenikmatan terus berlangsung selama dia terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk, akhirnya aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan kukangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolnya keluar masuk memekku dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian aku memeluk punggungnya makin keras, “Om, Inez mau nyampe om”. “Kita bareng ya Nez”, katanya sambil mempercepat enjotannya. “Om, gak tahan lagi om, Inez nyampe om,aakh”, jeritku saking nikmatnya. Kakiku kembali melingkar di pinggangnya sehingga kontolnya
nancep dalam sekali di memekku. memekku otomatis mengejang2 ketika aku nyampe sehingga bendungan pejunya bobol juga. “Akh Nez, aku ngecret Nez, akh”, dia mengerang sambil mengecretkan pejunya beberapa kali di memekku.
Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kontolnya masih tetep nancep di memekku. Aku menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, dia mencabut kontolnya dari memekku. kontolnya berlumuran lendir memekku dan pejunya sendiri. Dia
berbaring disebelahku. “Nez, kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entot”, katanya sambil mengelus2 pipiku. “Inez mo kok tinggal sama om, biar om gak usah repot cari abg kalo pengen ngen tot. Udah tersedia di rumah”, kataku sambil tersenyum. Dia diam saja. “Om, Inez ngantuk dan cape”. “Ya udah, tidur jaNez, besok kita tempur
lagi”. Dia mematikan lampu dan tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut bertlanjang bulet. ml nikmat ngentot dewasa terbaru xxx
Hari sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, “Om, Inez laper om”. “Iya Nez, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih, Mandi dulu yuk” . Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Dia duduk di toilet dan aku duduk dipangkuannya dan dia mengusap2 pahaku, “Kamu cantik sekali, Nez”. "Kalo cantik mah Inez dari kecil om", dia senyum2 aja mendengar candaku. Tangannya pindah ke bukit memekku mempermainkan jembutku yang alus. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku. “geli om”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya. Segera dia meremes2 toketku. ”toket kamu imut, Nezi”. “om suka kan”. “ya Nez, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes2 toketku. Dia kemudian mencium bibirku. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi.
Kami saling mengeringkan badan, dengan masih bertelanjang bulet, dia menyiapkan sarapan buat kita ber 2. "Cuma ada mi instan, Nez”. “Ya boleh om, Inez suka kok apa aja, asal om yang sediain”. “Ih manjanya”. “Tapi om suka kan Inez manja2 ma om”. “Suka banget Nez”. “Inez tinggal ma om ya, boleh ya om”. “Nanti aku dituduh melarikan anak dibawah umur lagi, kan repot kalo dilaporkan polisi sgala. Inez bole kok kapan aja mo nginep disini”. Aku diem saja, dia melihat ada raut kekecewaan diwajahnya. “Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya mi instannya”. Aku kembali tersenyum. "Na gitu dong senyum, kamu memang cantik sekali Nez biar tanpa riasan sama sekali tapi tampak cantik segar dan muda sekali. aku langsung on lagi ngeliatnya". Aku diem aja, kayanya abis makan bakal lanjut ronde kedua ni. Segera dia menyiapkan sarapan. “Kamu mo minum apaan Nez, ada teh kopi atau susu. Kalo susu mah kamu dah punya ya, biar imut juga”. “Oom”, kataku manja. Dia nyiapin teh manis ja buat aku dan dia. Setelah mi instannya mateng, dia tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan penedap rasa. “Om enak banget mi kuah bikinan om, Inez gak bisa bikin mi seenak ini”. “Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi”. “enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga Inez dah kenyang”. “semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga ya”. “O kalo yang itu masi pengen berkali2 lagi”. “Haah, berkali2 lagi”. “Iya om, abis nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om, kan om bilang dah on liatin Inez”.
Di kamar, aku sudah berbaring diranjang. kontolnya yang belum diapa2in sudah ngaceng berat. Dia segera mengecup bibirku, beralih ke leherku dan kemudian turun ke toketku. toketku diremes2, aku terengah, napsuku berkobar lagi. pentilku diemut2 sambil diremasnya toketku. Tangan satunya menjalar kebawah, mengelus jembutku dan mengilik2 itilku. “aakh om, pinter banget ngerangsang Inez”, erangku sambil mengangkangkan pahaku supaya kilikannya di itilku makin terasa. Kilikan di itilku membuat aku makin liar. Tanganku mencari kontolnya, kuremes dan kepalanya kukocok2. Aku bangkit. kontolnya yang tegak berdiri dengan kerasnya langsung kuraih dan kujilati. Pertama cuma kepalanya yang
kumasukkan ke mulut dan kuemut2. dia meraih pantatku dan menarik aku menelungkup diatasnya dengan posisi terbalik. dia mulai menjilati memekku, aku menggelinjang setiap kali dia mengecup bibir memekku. Dengan kedua tangannya, dia membuka memekku pelan2, dia menjilati bagian dalam bibir
memekku. Aku melepaskan emutan di kontolnya dan mengerang hebat, “om aakh”. Pantatku menggelinjang ketika mulutnya melekat erat di memekku. “Terus om aakh”, erangku lagi. itilku yang menjadi sasaran berikutnya, aku makin mengerang keenakan. memekku makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya aku udah napsu banget. Cukup lama dia mengemut itilku dan akhirnya “Om, Inez nyampe om, aakh”, erangnya. “om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat begini om”.
Aku memutar badanku kesamping dan berbaring disebelahnya. dia mencium bibirku. Kemudian aku dinaikinya, dia menancapkan kontolnya kememekku dan didorongnya masuk pelan2, “Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh”, erangku merasakan nikmatnya kontolnya nancep lagi di memekku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk, ketika sudah nancep kira2 separonya, dia menggentakkan pantatnya kebawah sehingga langsung aja kontolnya ambles semuanya di memekkua. “Om, aakh”, erangku penuh nikmat. dia mengenjotkan kontolnya keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirku sampe akhirnya, “Om, Inez nyampe lagi om, ooh”, aku mengejang2 saking nikmatnya. memekku otomatis ikut mengejang2. Dia meringis2 keenakan karena kontolnya diremes2 memekku dengan keras, tapi dia masih perkasa.
Kemudian dia mencabut kontolnya dan minta aku nungging. Dia menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilati dan mengusapi pantatku. Mulutnya terus merambat ke selangkanganku. Aku mendesis merasakan sensasi waktu lidahnya menyapu naik dari memek ke arah pantatku. Kedua jarinya membuka bibir memekku dan dia menjulurkan lidah menjilati bagian dalem memekku. Aku makin mendesah gak karuan, tubuhku menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, dia dengan cepat mengganti lidah dengan kontolnya. Aku menahan napas sambil menggigit bibir ketika kon tol besarnya kembali nancep di memekku. “Om”, erangku ketika akhirnya kontolnya ambles semuanya di memekku. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin cepat dan keras. Aku kembali mendesah2 saking enaknya. toketku diremes2 dari belakang sambil enjotan kontolnya jalan terus.
Ditengah kenikmatan, dia mengganti posisi lagi, dia duduk di kursi dan aku duduk dipangkuannya membelakanginya. kontolnya sudah nancep semuanya lagi di memekku. Aku menolehkan kepalaku sehingga dia langsung melumat bibirku. Aku semakin cepat menaik turunkan badanku sambil terus ciuman dengan liar. Dia gak bosen2nya ngeremes toketku. Pentilku yang sudah keras itu diplintir2. Gerakanku makin liar saja, aku makin tak terkendali menggerakkan badanku, kugerakkana badan turun naik sekuat tenaga sehingga kontolnya nancep dalem banget. “Om Inez dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget”, erangku. Tau aku udah mau nyampe, aku mengangkat badanku dari pangkuannya
sehingga kontolnya yang masih perkasa lepas dari memekku. “Kok brenti om”, tanyanya protes.
cerita sex dewasa 18 tahunAku ditelentangkan lagi diranjang, dia naiki aku dan kembali menancepkan kontolnya kedalam memekku. Dengan sekali enjot, kontolnya sudah ambles semuanya. Dia mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat. memekku mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolnya, tandanya aku dah hampir nyampe. Dia makin gencar mengenjotkan kontolnya, dan “Om, Inez nyampe om, akh”, jeritku. Diapun merasakan remesan memekku karena nyampe. enjotannya makin cepat saja sehingga akhirnya, “Neeezz…” dia berteriak menyebut namaku dan pejunya ngecret dengan derasnya di memekku. “Om, nikmat banget ya, lagi ya om”, tanyanya. “istirahat dulu ya Nez, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu”, jawabku. Dia mencabut kontolnya dan terkapar disebelahku. Tak lama kemudian kami kembali terlelap karena lemes dan nikmat.
Aku terbangun, dah ampir tengah hari. Kedengeran suara shower menggerojok dari kamar mandi didalam kamar tidurnya yang tidak ditutup pintunya. Keluar dari kamar mandi dia meliat aku dah bangun, “enak banget tidurnya Nez”. “Inez cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Inez”. “Abis bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari makan gak, aku laper”. “Inez juga laper om, mi instannya dah abis buat maen tadi pagi, kudu diisi batere baru ni, pasti om masi mau maen ma I(nez lagi kan”. “Tau aja kamu, dah mandi sana”. “Inez gak bawa ganti om, masak pake baju yang semalem”. “Mo pake bajuku, kegedean gak”. tubuhku imut, sehingga kalo pake pakeannya pastinya lah kedodoran. “Gini deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu. Aku anter kamu
pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan”. “Inez tapi masi mo disini om”. “Boleh, kamu boleh ja disini selama kamu mau, tapi kan kamu gak mo pake baju yang semalem”. Aku segera masuk kamar mandi membersihkan diri, selesai mandi aku mengenakan pakean yang semalem, dalemanku gak kupake, cuma dimasukkan kantong plastik. “Yu om, buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem”. Kos an ku gak jauh dari apartmentnya. “Om, brentinya jauhan dari kos ya, ntar keliahatan ma yang laen”. Dia berhenti dibawah pohon rindang, aku segera menenteng kantong plastik yang berisi dalemannya menuju kosan ku.
Cukup lama dia menungguku, aku keluar lagi cuma bercelana pendek dan memakai tanktop. “Kamu tu seksi sekali deh Nez, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik”. “Kalo gak pake apa2?” “Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?”. “Terserah om aja, abis makan Inez om makan lagi kan”. “So pasti lah, kan kata kamu kita mo isi bensin buat ronde berikutnya”. Dia menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kita puter2 saja disana mencari makan. “Nez kamu mo aku beliin pakean?” “Gak ah om, pakean Inez cukup kok biar gak banyak juga”. Akhirnya dia mengajakku makan pasta di satu resto pasta Itali. Aku doyan banget makan pasta, kumakan semua yang dia pesan dengan lahapnya. “Wah ngisi bensinnya banyak banget Nez”. “Biar siap om kerjain lagi”.
Pulang makan, aku berbaring diranjang dan diau duduk disebelahku. “Nez, aku dah napsu lagi liat badan kamu”. Langsung kulirik daerah kontolnya, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng karena kelihatan menggelembung. Dia mengelus2 punggungku, terus pindah mengelus pahaku, merayap makin dalam sehingga menggosok memekku dari luar celana pendekku. “Gak berasa om, lepasin dong pakean Inez”. Dia membuka kancing celana pendekku dan dilorotkan, aku membantu dengan mengangkat pantatku keatas. Aku mengangkangkan pahaku sehingga jarinya menggosok2 belahan memekku dari luar cd. “Ssh om”, erangku. terus saja dia mengelus belahan memekku dari luar cd ku. Dia mulai menjilati
pahaku, jilatannya perlahan menjalar ketengah. Aku hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan lidahnya yang tebal dan kasar itu menyusup ke pinggir cd ku yang disingkirkan dengan jarinya, lalu menyentuh bibir memekku. Bukan hanya bibir memekku yang kujilati, tapi lidahnya juga masuk ke liang memekku. Dia terus mengelus paha dan pantatku mempercepat naiknya napsuku.
Sesaat kemudian, dia melepas cd ku. Kembali terpampang dengan jelas memekku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Dia mendekap tubuhku dari belakang dalam posisi berbaring menyamping. Dengan lembut dia membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut alus. Sementara tangannya yang satunya mulai naik ke toketku, menyusup ke dalam tanktopku, kemudian kebalik braku kemudian
meremas toketku dengan gemas. Dia menghembus2 telingaku. Aku hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah sensitifku. Dia makin getol, jari-jarinya kini bukan hanya mengelus memekku tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan braku dah dilepasnya sehingga dia dapat
melihat jelas toketku dengan pentil yang sudah mengeras. Tak lama kemudian cd ku pun menyusul dilepaskan, aku dah tlanjang bulet siap menampung kontolnya lagi didalem memekku. Aku merasakan kon tol keras di balik celananya yang digesek-gesek pada pantatku. Dia sangat bernafsu melihat toketku, dia meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilku. Ketika dia menciumi leherku, nafasnya sudah memburu, bulu kudukku merinding waktu lidahnya menyapu kulit leherku disertai kecupan. Aku hanya bisa meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu remasannya pada toketku mengencang atau jarinya mengebor memekku lebih dalam. Kecupannya bergerak naik menuju mulutku meninggalkan jejak berupa air liur dan bekas gigitan di permukaan kulitku yang
dilalui. Bibirnya akhirnya bertemu dengan bibirku menyumbat eranganku, dia menciumi aku dengan gemas dan melumat bibirku. Mulutku mulai terbuka membiarkan lidahnya masuk, dia menyapu langit-langit mulutku dan menggelitik lidahku dengan lidahnya sehingga lidahnya pun turut beradu dengan lidahku.
Kami larut dalam birahi, setelah puas berciuman, dia melepaskan dekapannya dan melepas pakeannya. Maka menyembullah kontolnya yang sudah ngaceng dari tadi. Aku tetep saja melihat takjub pada kontolnya yang begitu besar dan berurat, “Om, Inez belum pernah melihat kon tol sebesar dan sepanjang kon tol om”. Akupun pelan-pelan meraih kontolnya, tanganku tak muat menggenggamnya. “Ayo Nez, emutin kontolku”. Dia mengarahkan kontolnya dari genggamanku ke mulutku. aku terus
memasukkan lebih dalam ke mulutku lalu mulai memaju-mundurkan kepalaku. Selain mengemut aku mengocok ataupun memijati biji pelirnya. “Uaahh.. ennakk banget, kamu udah pengalaman yah”, katanya menikmati emutannya, sementara tangannya yang bercokol di toketku sedang asyik memelintir dan memencet pentilku. Tangan kanannya tetap saja mempermainkan memek dan itilku. Aku
menggelinjang gak karuan, tapi kontolnya tetap saja kuemut. Aku hanya bisa melenguh tidak jelas karena mulutku penuh dengan kontolnya yang besar.
“Nez, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu lagi”, katanya sambil menelentangkan aku, dia mengambil posisi ditengah kangkanganku, kontolnya yang besar dan keras diarahkan ke memekku yang sudah makin basah. Aku menggeliat2 ketika merasakan betapa besarnya
kontolnya yang menerobos masuk memekku pelan2. memekku berkontraksi kemasukan kon tol gede itu. “Nez, memek kamu peret banget”, katanya sambil terus menekan masuk kontolnya pelan2. “abis kon tol om besar sekali. Memek Inez baru sekarang kemasukan yang sebesar kon tol om, masukin terus om,
nikmaat banget deh rasanya”, jawabku sambil terus menggeliat. Setengah kontolnya telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolnya telah ada di dalam memekku. Aku hanya memejamkan mata dan menengadahkan muka saja karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Dia mulai
mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat karena enjotannya makin lancar. Terasa memekku mengencang meremas kontolnya, nikmat banget deh. Tangannya mulai bergerilya ke arah toketku. toket ku diremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolnya di memekku. Aku hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulku mengikuti goyangan pinggulnya. kontolnya terus saja dikeluar masukkan mengisi seluruh relung memekku. Sambil mengenjotkan kontolnya, dia mengemut pentilku yang keras dengan lembut. Dimainkannya pentil kananku dengan lidahnya, namun seluruh permukaan bibirnya membentuk huruf O dan melekat di toketku. Ini semua membuat aku mendesah lepas, tak tertahan lagi. Dia mulai mempercepat enjotannya. Aku makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, aku menjambak rambutnya, “Aaahhh om, Inez nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutku. Aku udah nyampe. Tanganku yang menjambak rambutnya itu pun terkulai lemas.
Dia makin intens mengenjotkan kontolnya. Bibirku yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun dilumat, dan aku membalasnya dengan lumatan juga. Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kanannya tetap berada ditoketku, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilku. Terasa memekku mencengkeram kon tol gedenya. “Uhhh,” dia mengejang. Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolnya menghujam keras ke dalam memekku, mengiringi muncratnya pejunya. Tepat saat itu juga aku memeluknya erat sekali, mengejang, dan menjerit, “Aahhh”. Kemudian pelukanku melemas. Aku nyampe untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya
pejunya.
Setelah dengusan napas mereda, dia mencabut kontolnya dari memekku dan terkapar disebelahku. “om, kon tol om lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng jadi gede banget. Bener kata temen Inez, makin gede kon tol yang masuk, makin nikmat rasanya”, kataku sambil menguap. Tak lama kemudian aku
kembali terlelap. Aku terbangun karena hpku bunyi, message dari temenku ngingetin kalo akan kumpul malem ini untuk blajar bersama. “Dari sapa Nez”. “temen om, ngingetin buat blajar bersama malem ini. Udahan deh nikmatnya ya om, kapan Inez ngerasain nikmat kaya gini lagi om”. “Kapan aja kamu mau, aku siap kok Nez, aku juga nikmat banget deh ngentotin kamu. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entotin”. Aku bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Gak lama kemudian aku sudah keluar dari kamar mandi dan gilirannya untuk membersihkan diri. Setelah rapi berpakaian, dia
mengantarkan aku kembali ke kos, aku mengambil buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama. Dia mau mengantarkan aku tapi kerna deket tempat belajar bersamanya aku jalan kaki aja “Om, nanti jam 9an jemput Inez lagi ya, Inez masi pengen ngerasain nikmat ma om lagi, bole ya om”. “Ya deh, kabari aku ya”. “Nanti Inez kabari om juga deh kalo dah mo selesai blajarnya, biar om gak nunggu kelamaan”.
Jam 9, dia dah standbye dideket tempat kos ku kerna aku dah ngabari dia kalo blajarnya udah slesai. Dia mengajak aku ke pantai, menikmati udara laut yang segar. "Kamu dah makan Nez”. “Udah om, om dah makan”. “Ya udah dong sayang”. “Ih om mulai deh nggombalin Inez, pake sayang2an segala. Kok kita
kesini si om, Inez kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om”. “Bosen ditempatku terus Nez, kita ke motel aja yuk, deket sini ada kok”. Dia langsung mengarahkan mobil menuju ke motel. Mobil masuk garasi dan petugas menutup rolling doornya. Dia menggandengku naik ke lantai 2. Gak lama kemudian petugas menagih biaya kamar, dia membereskannya. Aku heran melihat banyaknya kaca sekeliling
ruang dan dilangit2. “Buat apa kaca sebanyak ini om”. “Kan sensasinya beda Nez, lagi maen sembari melihat kita yang lagi maen”. Aku membuka pakaianku dan hanya mengenakan daleman yang tipis berbaring diranjang, diapun segera melepas pakaiannya meninggalkan cd nya saja dan berbaring disebelahku.
dia mulai meremas-remas pantatku dengan gemas. setelah itu tangannya mulai menyusup ke dalam cdku dan meremas kembali pantatku. Kemudian, dia mengangkat satu kakiku dan menahannya selagi tangannya satunya meraih memekku. “Ohh.. om,” rintihku. Jarinya dengan lincah menggosok-gosok lubang memekku yang mulai basah. Nafasku juga mulai cepat dan berat. Dia membuka cdku dan membuka lebar-lebar pahaku sehingga memekku terpampang lebar untuk dijelajahi oleh tangannya. dengan sigap tangannya kembali meraih memekku dan meremasnya. dia menjilati telingaku ketika tangannya mulai bermain diitilku. Napsuku sudah tak tertahankan lagi. Aku mulai mendesah-desah tak keruan. Jilatan maut di telingaku menambah nafsuku. Dia terus menekan-nekan itilku dari atas ke bawah. aku meracau tak karuan. “Ahh.. Shh.. om” desahku bernafsu. Jarinya dengan lihai mengggosok-gosok dan menekan itilku dengan berirama. desahanku berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak
sampai 15 menit kemudian, aku nyampe. “om, nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahku, tanganku meremas tangannya yang sedang bermain di itilku dengan bernafsu.
Dia merentangkan kedua pahaku. Dijilatnya bibir memekku, rasa menggelitik yang luar biasa menyerang tubuhku. Jilatannya menjalar ke itilku, digigitnya lembut itilku sehingga kian merangsang napsuku. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh dia untuk terus dan tak berhenti. Melihat reaksiku, dia terus menggesekan jarinya di liang memekku yang sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, aku pun mendesah keras terus-menerus. Aku meracau tidak beraturan. Kemudian memekku mengeluarkan cairan deras bening, aku nyampe untuk kedua kalinya. “om,oh”, lenguhnya. Dia membuka braku dan meremas toketku dengan sangat keras. Aku melenguh sakit, kemudian pentilku yang menjadi sasaran berikutnya, dipilin dan dicubit pelan. Napsuku kembali berkobar, memekku kembali membasah, “om, entotin Inez sekarang, Inez udah napsu banget om”, erangku. Diapun mencopot cdnya, kon tol besarnya sudah ngaceng berat mengangguk2. Dia menggesekkan kepala kontolnya ke bibir memekku yang sudah basah. Aku merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahnya di memekku sebelumnya hingga aku merintih keras saking nikmatnya, “Ahh! om.. Ohh.. Entotin Inez".
Dengan perlahan dia memasukkan kepala kontolnya ke dalam memekku, segera dia menyodok-nyodokkan kontolnya dengan kuat dan keras di memekku. Rasanya nikmat sekali. Dia mendesah terus-menerus karena kerapatan dan betapa enaknya memekku. kontolnya yang panjang dan besar terasa menyodok bagian terdalam memekku hingga membuatku nyampe lagi. “om, Inez nyampe lagi om, aakh nikmatnya”, erangku.
Kemudian dia membalikkan badanku yang telah lemas dan menusukkan kontolnya ke dalam memekku dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena terasa lebih menggosok dinding memekku yang masih sensitif. Akhirnya setelah menggenjotnya selama setengah jam, dia ngecret didalam memekku.
Pejunya terasa dengan kuat menyemprot dinding memekku. dia mendesah2 nikmat dan badannya mengejang-ngejang. Dia dengan kuat meremas toketku dan menarik-narik pentilku.
Setelah reda, dia berbaring di sebelahku dan menjilati pentilku. Pentilku disedot-sedot dengan gemas. Sepertinya dia ingin membuatku nyampe lagi. Tangannya kembali menjelajahi memekku, namun kali ini jarinya masuk ke dalam memekku. Dia menekan-nekan dinding memekku. Ketika sampai pada suatu titik, badanku mengejang nikmat dan dia kembali menggosok-gosok daerah rawan itu dan menekannya terus menerus. itulah G-Spot. Aku tidak bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badanku mengejang dan memekku kembali berlendir. “om nikmat banget deh malem ini”, katanya. “Masi mo lagi kan sayang”. “Kalo om masi kuat ya mau aja”. Dia mencium bibirku. aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma bibir yang main, lidah dan ludah pun
saling belit dan campur baur dengan liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku sampai menyentuh celah di pangkal pahaku. memekku digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang nakal. Bibirnya dilepas dari bibirku. “Hmmhhh…enak, om.” jari-jarinya tambah nakal, menusuk lubang memekku yang sudah berlendir dan mengocoknya. Aku tambah menjerit-jerit. “om…hhh…masukkin kontolnya om, Inez udah nggak tah..hhhh…hhh…”
Dia segera memposisikan dirinya diatas aku yang sudah telentang mengangkang. kontolnya ditancapkan ke memekku, aku melenguh keenakan, “om kon tol om nikmat banget deh”. Kon tol didorongnya lagi sampai mentok. “Om..oohhh..nikmatnya” jeritku. Kontolnya dikocok keluar masuk memekku. aku
mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirku tak henti-henti menyuarakan kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya dia ngecret. Ugh, rasanya enak bener. pejunya berhamburan keluar, bermuncratan dan menembak-nembak didalam memekku. Aku sendiri sudah beberapa kali nyampe sampe memekku mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memekku membanjir…meleber di paha, betis dan pantatku. Aku menggeletak lemas. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasku terengah-engah tak beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku. “Om, kuat banget si ngentotnya, bisa ngecrot berkali2, bikin Inez tepar aja saking lemesnya". Tapi nikmat kan". "Banget om" Setelah
bebersih, kita meninggalkan motel dan dia mengantarkan aku pulang.
Description: Kisah Di Gauli Om Temanku Yang Nafsuan Dan Hot
Rating: 4.7
Reviewer: Ratna S
ItemReviewed: Kisah Di Gauli Om Temanku Yang Nafsuan Dan Hot